Berkenalan dengan Brotowali, Sang Herbal Keabadian
Di balik sejarah yang melegenda, brotowali dikenal lekat dengan citra “herbal pahit”. Hingga saat ini, brotowali masih banyak dimanfaatkan secara tradisional maupun diteliti secara empiris. Temukan bagaimana brotowali menyimpan khasiat penyembuhan di balik kepahitannya.
CKJ
7/16/20252 min read




Kini, kamu bisa mendapatkan manfaat dari brotowali lewat berbagai produk yang sudah dijual di pasaran. Mulai dari suplemen hingga teh herbal, Anda bisa memperolehnya dengan mudah. Bagi kalian yang membutuhkan alternatif ekstrak brotowali untuk perawatan eksim, kini hadir Sentuh DermaHerbs+ yang menyajikan kombinasi herbal asli Indonesia: brotowali, sambiloto, dan kunyit. Brotowali dalam Sentuh DermaHerbs+ juga siap membantu Anda untuk lepas dari permasalahan TSW.
Sentuh DermaHerbs+ diformulasikan khusus untuk penderita eksim, sehingga Anda tidak perlu khawatir merasakan pahitnya brotowali untuk mendapatkan manfaat kesehatannya yang luar biasa. Jadikan Sentuh DermaHerbs+ sebagai teman setia dalam perjalanan Anda menuju kulit sehat yang sesungguhnya.
Sumber:
Everest Ayurveda. 2025. Guduchi - “The Nectar of Immortality”. https://www.everest-ayurveda.com/guduchi-nectar-immortality. Diakses pada 3 Maret 2025.
PIB Delhi. 2025. Giloy Takes the Global Stage: Research Publications Soar Over 300% in a Decade. https://pib.gov.in/PressReleasePage.aspx?PRID=2106960. Diakses pada 3 Maret 2025.
Saha, S. & Ghosh, S. 2012. Tinospora cordifolia: One plant, many roles. Ancient Science of Life. 31(4): 151-159. https://doi.org/10.4103/0257-7941.107344.
Sejak ratusan tahun silam, diwariskan dari orang tua ke anak, anak ke cucu, brotowali telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam budaya pengobatan tradisional Nusantara. Bukan hanya sekadar tanaman liar dan pahit, brotowali ibarat pusaka yang menyimpan kisah panjang tentang kearifan lokal dan upaya masyarakat Nusantara untuk menjaga kesehatan dengan bahan alami dari ibu pertiwi.
Dalam budaya lokal, tanaman merambat dengan batang penuh benjolan ini dikenal sebagai penawar racun karena kemampuannya mengobati berbagai penyakit, mulai dari diabetes hingga masalah kulit. Hingga kini, brotowali tetap menjadi primadona dalam dunia kesehatan yang banyak diteliti. Dalam satu dekade terakhir, penelitian yang mempelajari manfaat kesehatan dari brotowali dilaporkan meningkat hampir empat kali lipat. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan dari brotowali.
1. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Brotowali dikenal sebagai imunomodulator yang dapat merangsang aktivitas sel-sel imun tubuh, seperti makrofag dan limfosit. Aktivitas ini penting untuk meningkatkan antibodi dalam mencegah dan melawan infeksi bakteri, virus, dan jamur.
2. Antioksidan yang Baik
Brotowali kaya akan kandungan senyawa antioksidan flavonoid hingga alkaloid seperti tinosporin yang sangat penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
3. Hepatoprotektor
Senyawa yang dikandung dalam brotowali, terutama alkaloidnya, diketahui dapat meningkatkan fungsi liver, membantu mengurangi peradangan, serta mempercepat pemulihan berbagai penyakit liver.
4. Menjaga Kesehatan Kulit
Sejak zaman dahulu, brotowali dengan efek antiinflamasinya diketahui dapat membantu meredakan berbagai masalah kulit. Mulai dari masalah sederhana seperti gatal-gatal hingga eksim, penggunaan brotowali dapat mempercepat penyembuhan hingga mengurangi peradangan.
Ramayana yang Epik Hingga Amrit yang Tersembunyi
Dalam pengobatan Ayurveda di tradisi India, tanaman dengan nama ilmiah Tinospora cordifolia ini dikenal sebagai Guduchi atau Giloy. Berbeda dengan tanaman Ayurveda lainnya, brotowali dikisahkan memiliki muasal yang suci. Mengambil latar kisah Ramayana yang heroik, brotowali dipercaya lahir dari doa Rama yang memohon pada Dewa Indra agar bala tentaranya dapat bangkit kembali setelah pertempuran sengit dengan Rahwana. Dewa Indra mengabulkan permohonan itu dan menaburkan nektar kehidupan ke bumi. Nektar itulah yang menjadi bibit tanaman brotowali. Brotowali juga dianggap sebagai satu dari tiga tanaman Ayurveda suci yang menyimpan amrit, atau nektar keabadian. Terlepas dari rasanya yang pahit, manfaat kesehatannya tetap membuat brotowali menjadi populer hingga ke berbagai negara.