Dilema Selimut Api: Mengenal Lebih Dalam Topical Steroid Withdrawal (TSW) Syndrome

Bagaikan sebuah selimut api yang memberi kehangatan sesaat namun membakar di kemudian hari, krim steroid menjebak penderita eksim dalam siklus tak berujung bernama TSW. Temukan bagaimana sentuhan yang menenangkan bisa menjadi jalan keluar dari ketergantungan.

CKJ

3/25/20252 min read

Kamar Beku dan Selimut Api

Bayangkan kamu berada di sebuah kamar saat musim dingin. Kamar itu tidak kalah dingin dan juga gelap, serasa ikut membeku dari dalam. Sesekali berembus angin yang serasa menusuk tulang. Satu-satunya benda yang ada di dalam ruangan itu adalah sebuah selimut yang terbuat dari api. Saat kamu memakainya, tubuh seketika terasa hangat, memberi rasa nyaman. Namun, lama kelamaan, rasa hangat itu berubah menjadi rasa panas. Panas berubah membakar tubuh. Kamu hanya punya dua pilihan: melepaskan selimut itu lalu kedinginan, atau terus menggunakan selimut itu, meskipun perlahan dirimu terbakar.

Situasi itulah yang dirasakan oleh sebagian besar penderita eksim yang rutin menggunakan krim steroid. Krim steroid seringkali dijadikan senjata andalan bagi penderita eksim. Tidak heran, kerja mereka cepat untuk meredakan peradangan dan mengurangi gatal, seketika memberikan kelegaan instan yang didambakan. Akan tetapi, laiknya dilema si selimut api, penggunaan krim steroid jangka panjang datang dengan konsekuensi yang tak diinginkan. Jika diteruskan, maka efek samping seperti penipisan kulit akan menghantui. Di sisi yang lain, ada topical steroid withdrawal (TSW) syndrome yang mengintip, siap menyerang begitu krim steroid dihentikan.

Secara medis, TSW yang juga dikenal sebagai red skin syndrome ataupun ketergantungan steroid topikal adalah gangguan kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penghentian penggunaan steroid topikal, khususnya pada steroid kekuatan sedang hingga tinggi, setelah digunakan dalam jangka waktu lama. Alih-alih memulih, kulit malah “memberontak”. Mengeluarkan reaksi yang lebih parah dari sebelumnya, seperti kulit menipis (atrofi), nyeri, rasa terbakar, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari—termasuk tidur.

Menghadapi Jalan Buntu?

Beberapa langkah sederhana, seperti penggunaan moisturizer ataupun kompres dingin direkomendasikan oleh profesional kesehatan untuk menangani TSW ringan. Pada tingkat yang lebih berat, dokter atau tenaga kesehatan mungkin merekomendasikan beberapa obat. Namun, pada prinsipnya, tidak ada pengobatan definitif yang didesain spesifik untuk menangani TSW hingga saat ini.

(Foto: ITSAN)

Bisakah Sembuh Tanpa Steroid?

Melihat akar permasalahan TSW, tentu kita dapat dengan mudah menemukan pelaku utamanya: steroid. Sayangnya, sebagian besar penderita eksim di dunia masih sangat bergantung pada steroid untuk menangani gejala eksimnya. Hal ini melahirkan satu pertanyaan baru: Bisakah eksim sembuh tanpa steroid?

Namun, TSW dan eksim bukan sepenuhnya tidak dapat disembuhkan. Perawatan yang holistik dan tepat serta pelukan yang hangat dari orang-orang yang paham kesulitan yang dilalui oleh para penyintas. Di tengah kamar beku itu, ada sebuah harapan untuk sembuh tanpa membakar diri dengan selimut api. Lewat sentuhan yang hangat dan menenangkan. Sentuh percaya bahwa yang dibutuhkan penderita eksim bukan hanya formula yang mutakhir, tapi juga teman yang siap menemani di setiap langkah menuju kesembuhan.

Ingin bergabung dan merasakan sentuhan hangat dalam perjalananmu? Cek update di kanal-kanal resmi Sentuh!

Sumber:

Brookes, T.S.R., Barlow, R., Mohandas, P., & Bewley, A. 2023. Topical steroid withdrawal: An emerging clinical problem. Clin Exp Dermatol. 48(9): 1007-1011. https://doi.org/10.1093/ced/llad161.

Spergel, J.M. & Leung, D.Y.M. 2023. Topical steroid withdrawal syndrome: Should we worry? Ann Allergy Asthma Immunol. 130(1): 8. https://doi.org/10.1016/j.anai.2022.09.005.